Disaat aku menghela nafas panjang
Sepertinya kejenuhan mulai bertaut
Lambaian dedaunan di depan mataku
Masih tetap diam dalam pandangan

Selepas senja nanti,
Kupastikan kelu makin terasa
Saat hasrat membelenggu diri
Anganpun kan berubah jadi bayangan

Gemulai gerakan tarianmu
Menebarkan aroma yang meracuni fikiranku
Merdu suara nyanyianmu
Hanya akan melenakan semua arah kehidupanku

Lupakan saja mawar hitam itu
Biar menjadi hiasan di bukit yang berdebu
Jika aku kembali melintas ke arahmu
Tusuklah aku dengan tajam durimu