Senandung itu ternyata bertajuk mimpi
Iramanya pun kelu dan sumbang
Ku tinggalkan saja beralunan tanpa nada
Hanya kepayang semu yang masih tertinggal
Merangkai waktu dengan sia sia

Gadis gadis itu layaknya raflesia dalam kubangan
Liar namun tidak mudah untuk dipetik
Merekalah yang mau belepotan lumpur bacin
Yang sanggup untuk memetiknya
Walaupun rela teracuni karena aromanya

Semestinya gemerlap bintang itu jadi penyejuk jiwa
Ternyata tak mampu memancar menembus ujung rasa
Telah banyak mereka terkeos terbebani karena ulah diri
Namun siapakah yang mau peduli
Karena arena itu telah berubah layaknya neraka