Mendung itu bersenandung bersama rintik hujan
Ketika itu air matapun tertumpah sama dan seirama
Kubuat sepucuk suratmu sebuah perahu kertas
Kulepas pada genangan air tak terarah
Entah kemana... lalu terbawa arus yang tak bertepi
Dan engkaupun tiada kabar walau hanya selintas bayang
Hingga akhirnya keresahan hati ini tak pernah berujung.......
Lamunan dalam sepi
Terasa hancur luruh merajamku
Inginku kau selalu hadir menyapaku
Namun satu katapun tak bergeming...